Sejarah Awal Mula Jepang Masuk ke Indonesia
Niat Jepang untuk menjajah wilayah Hindia Belanda diawali dengan serangan secara mendadak terhadap pangkalan angkatan laut Amerika Serikat, Pearl Harbour di Hawaii pada 7 Desember 1941. Serangan ini menjadi bagian dari upaya Jepang untuk menunjukkan kedigdayaan dan membangun kekuasaan di wilayah Asia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dinilai sebagai ancaman yang dapat mengganggu Jepang dalam melakukan ekspansi ke negara Asia. Maka dari itu, Jepang menyerangnya.
Setelah serangan Pearl Harbour, Jepang melakukan penyerbuan ke hampir seluruh wilayah Asia, termasuk Hindia Belanda. Penyerbuan ini dimulai pada 16 Desember 1941, dari wilayah Miri di Kalimantan Utara, ke wilayah Serawak, hingga wilayah Pontianak.
Kemudian pada 11 Januari 1942, Jepang berhasil menaklukkan wilayah Tarakan, Kalimantan Timur, sebagaimana dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemendikbud.
Tujuan Jepang Menjajah Indonesia
Setidaknya, ada tiga tujuan utama mengapa Jepang menjajah Indonesia, yakni:
Kebutuhan tenaga kerja
Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar untuk mendukung upaya perangnya. Indonesia dengan populasi yang besar, dilihat sebagai sumber tenaga kerja yang potensial, baik untuk proyek-proyek di Indonesia sendiri maupun untuk dikirim ke luar negeri.
Oleh karena itu selama menjajah Indonesia, Jepang menerapkan sistem kerja paksa atau yang dikenal romusa terhadap rakyat.
Daftar Negara yang Pernah Menjajah Indonesia
Laskar Bambu Runcing bersiap menghadapi Belanda, negara terlama yang pernah menjajah Indonesia. (via REUTERS/ANRI/IPPHOS)
Berikut enam negara yang pernah menjajah Indonesia di masa lalu.
Kependudukan Jepang di Indonesia berakhir
Setelah Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, akhirnya Jepang hengkang dari Indonesia pada 17 Agustus 1945, bertepatan dengan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno.
Kepergian Jepang dari Indonesia didasari oleh kekalahannya dalam Perang Pasifik setelah dua kota penting di negaranya, yaitu Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) dibom oleh Amerika Serikat.
Kehancuran yang disebabkan oleh bom atom di Hiroshima dan Nagasaki sekaligus ancaman dari Uni Soviet membuat Jepang sadar bahwa sudah tidak ada harapan lagi untuk menang.
Akhirnya, pada 14 Agustus 1945, Kaisar Jepang Hirohito memutuskan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Pasukan Jepang berusaha menyembunyikan berita kekalahan mereka dari para pemuda Indonesia.
Akan tetapi, berita itu terdengar oleh salah seorang tokoh pejuang kemerdekaan, yaitu Sutan Sjahrir.
Begitu Sutan Sjahrir mendengar berita tersebut, ia langsung menindaklanjutinya dengan mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada akhirnya, kependudukan Jepang resmi berakhir di Indonesia pada 17 Agustus 1945, bersamaan dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, sejak 1942 hingga 1945. Pertanyaannya, mengapa Jepang menjajah Indonesia? Apa alasan di balik penjajahan tersebut?
Dirangkum dari buku Sejarah SMA/MA Kelas XI-IPS dan berbagai sumber lainnya, ada beberapa alasan utama mengapa Jepang memutuskan untuk menjajah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang (1942-1945)
Usai kekalahan di rangkaian Perang Dunia II, Belanda pun angkat kaki dari Indonesia. Jepang kemudian mengambil alih dan berjanji akan memerdekakan Indonesia.
Nyatanya, Jepang justru menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Kendati singkat, namun kekejamannya tidak kalah dari Belanda.
Jepang bahkan menerapkan sistem kerja paksa alias romusha terhadap rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang juga membangun organisasi militer dan memaksa rakyat untuk ikut agar bisa menjadi sumber daya perang melawan Amerika Serikat dan sekutunya di Perang Dunia II.
Negara yang pernah menjajah Indonesia ini akhirnya angkat kaki setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom AS pada 15 Agustus 1945. Momen ini digunakan para pejuang Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Portugis (1509-1595)
Portugis merupakan negara yang pertama kali menjajah Indonesia pada 1509-1595. Mulanya, Portugis memang sudah mempunyai jaringan perdagangan yang besar di Malaka.
Namun, Alfonso de Albuquerque mengirim ekspedisi yang dipimpin Antonio de Abreu untuk mencari daerah kaya rempah-rempah di Nusantara. Mereka pun menemukannya di Maluku.
Portugis kemudian meminta izin dan membangun kerja sama dengan kerajaan-kerajaan di Maluku, salah satunya Kerajaan Ternate.
Mereka pun diterima dan punya hubungan baik sampai akhirnya retak karena Portugis justru melanggar kesepakatan dan menerapkan sistem monopoli perdagangan yang tidak sehat.
Rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Baabullah pun melakukan perlawanan dan berhasil menaklukkan Portugis pada 1584.
Para penjajah dari Belanda yang tiba-tiba datang ke Nusantara memanfaatkan situasi perlawanan ini dan turut mengalahkan Portugis, sehingga mereka angkat kaki dari Indonesia.
Menguasai Bahan Mentah dan Bahan Bakar
Jepang ingin menguasai sumber daya di Indonesia untuk kepentingan industri dan militer. Sebab, situasi Perang Dunia II membuat Jepang harus melakukan ekspansi ke berbagai penjuru Asia untuk kepentingan perang.
Dalam hal ini, wilayah yang kini disebut Indonesia tersebut dilirik oleh Jepang karena memiliki sumber kekayaan melimpah, sehingga mereka melakukan eksploitasi bahan mentah dan bahan bakar.
Bahkan, alasan Jepang mendaratkan serangannya ke wilayah Tarakan adalah karena kekayaan sumber daya alamnya, khususnya minyak bumi. Pada saat itu, Jepang membutuhkan jumlah minyak yang sangat besar untuk keperluan Perang Pasifik.
Lokasi Indonesia strategis
Secara geografis, Indonesia memiliki lokasi yang strategis. Dengan menguasai Indonesia, ini berarti Jepang dapat mengendalikan jalur pelayaran penting antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Lokasi yang strategis ini memberikan keuntungan besar bagi militer Jepang secara signifikan dalam menghadapi pasukan sekutu.
Inggris (1811-1816)
Ilustrasi. Inggris adalah salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia. (Wikipedia)
Setelah mengalahkan Prancis, Inggris menjadi negara yang pernah menjajah Indonesia pada 1811-1816. Inggris melalui Stamford Raffles mulai menata Indonesia.
Inggris menghapus sistem monopoli perdagangan yang pernah diterapkan Belanda. Begitu juga dengan sistem tanam paksa dan menggunakan sistem yang lebih adil.
Raffles bahkan menunjuk bupati lokal menjadi bagian dari pemerintahan. Lalu melahirkan sistem sewa tanah. Selanjutnya, negara Eropa itu membagi kewilayahan di Pulau Jawa.
Namun, belum rampung penataan itu, Belanda kembali datang. Belanda yang berhasil mengalahkan Inggris akhirnya menguasai lagi Indonesia.